Hai Kalian!

Kita lahir entah kapan. Aku sudah mencoba mengingat, tapi tidak menemukan kapan pertama kali kita persisnya terbentuk. Yang aku tau sebuah lelah mempertemukan kita sekalipun suatu ruang seharusnya sudah menyatukan kita dalam tarikan waktu mundur yang lebih lama. “Melekat dalam lelah yang sama” tidak aku sangka menjadi sesuatu yang kuat menyatukan kita. Dengan cara masing-masing memberi sumbangsih terbaik waktu itu. Kalau pun aku memberi apresiasi, bisa kupastikan itu tidak ada apa-apanya dibanding semuanya.

Benar yah ternyata, dimulai dari yang baik maka di depan akan bertemu jalannya. Aku pikir berakhir begitu saja. Ternyata aku salah. Kita masih ada. Kita mulai melipat jarak. Kita makin terbiasa. Kita benar-benar menjadi kita.

Aku berusaha tetap berjalan dalam logikaku. Dan aku terkejut mendapati kali ini logikaku tidak mampu memaknai. Seharusnya waktu sependek ini tidak lantas membuat hati hancur bila waktu untuk pergi menghampiri. Tapi terjadi. Belum pergi, tapi aku tak mampu memandang wajah-wajah itu satu per satu. Di saat yang sama, aku tak mampu melepas genggam.

“Tetap bertahan dalam jarak” adalah pinta yang tidak berani aku jawab dengan iya. Logika Lia, logika Lia. Yah logika ini membawa tawaran ke kalian untuk tidak memaksa. Aku mengajak kalian mengizinkan perjalanan di depan masuk dalam masing-masing sebaran kita. “Yang penting kita sudah punya kenangan, bahwa kita pernah bersama, dan itu menyenangkan. Tak perlu cari cara biar tetap hanya kita”.

Aku menyesal, karena hingga kini perjalanan di depan bagianku yang kusebut itu, belum mampu membuatu untuk tidak banyak menoleh ke belakang. Aku masih selalu mencari kalian. Aku mengesampingkan logika dan mengutamakan perasaan. Aku tanpa sadar ingin berbalik arah lagi. Tapi aku tau semua tidak akan pernah sama. Semua yang pernah tertulis tidak akan terhapus begitu saja. Sayangnya kertas kosongku sudah ditambahi tulisan baru.

Aku rindu. Terkadang ku harap aku terbangun dan kembali ke jalan lalu, tanpa pernah mengingat kini. Sampai bertemu. Terima kasih kita berpisah saat sedang bersama dalam perjalanan indah, sehingga mengenang dengan senyum menjadi sesuatu yang mudah.

-NikiticSelaluDiHati-

Leave a comment